Cinta adalah
suatu perasaan istimewa dan emosi yang cukup unik seseorang kepada yang
dicintai. Cinta manusia boleh merujuk kepada cinta kepada ibubapa, cinta kepada
suami isteri, cinta kepada anak-anak dan juga cinta kepada sahabat.
Seandainya
cinta itu kepada makhluk, sudah tentu pengakhiran cinta itu tamat begitu sahaja
setelah berakhirnya kehidupan ini. Tetapi cinta Allah? Cinta Allah kepada para
hamba cukup banyak sehingga tidak terhitung nikmatnya di bumi. Bukti Cinta Allah kepada kita yang jelas
adalah dengan menciptakan manusia daripada tiada kepada ada.
“ Dan sungguh, Kami telah menciptakan
manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami menjadikan air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). kemudian air mani itu Kami
jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya
makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang baik.”
Surah Al Mu’minun (23): ayat 12-14
Untaian ayat
ini mengajak diri kita sendiri supaya sentiasa muhasabah diri dengan menyedari
hakikat sebenar kejadian kita. Kita harus ingat! Kita hanyalah makhluk yang lemah
dan sangat memerlukan tempat pergantungan yang kukuh dalam kembara kehidupan di
dunia.
Manusia ibarat
sebagai pengembara di persinggahan sementara menanti ke destinasi yang
sebenar, iaitu destinasi alam akhirat. Melalui kembara ini, kita dapat melihat
sendiri dan juga merasai cinta Allah kepada hamba-Nya seperti dalam firman-Nya:
“ Dan bumi telah Dibentangkan-Nya untuk
makhluk-Nya, di dalamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak
mayang dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.”
Surah Ar Rahman (55): ayat 10-12
Ayat ini jelas menunjukkan cinta Allah
kepada hamba-Nya. Adakah kita sedar? Kadang kala kita sedar tetapi kita buat
tidak endah. Kenapa kita masih meragui cinta Allah kepada kita? Melalui surah
Ar Rahman juga, kita dapat melihat ayat yang sama sebanyak 31 kali. Ayat yang
berbunyi;
“Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang
kamu dustakan?”
Cinta Allah
kepada hamba-Nya usah disangkal lagi! Kitalah yang sentiasa menidakkan nikmat
cinta Allah kepada kita. Kenapa? Tepuk dada, tanya iman dan refleksi diri!
Kita
seharusnya ingat, kembara kita akan berakhir setelah tamatnya riwayat hidup
kita sama ada ketika muda atau pun tua. Ajal kita di tangan Allah.
“ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.
kemudian hanya kepada Kami kamu akan dikembalikan.”
Surah Al ‘Ankabut (29) : ayat 57
Cinta Allah
cukup istimewa kepada hamba-Nya. Adakah kita sebagai hamba sangat cinta kepada
DIA? Ya Allah! Aku cinta pada-Mu! Ungkaplah dalam setiap sujud di dalam setiap
solat kita. Apabila kita mencintai Allah, terdapat perasaan yang cukup indah dan hanya kita dapat merasainya.
“ Dan Dia telah memberikan kepadamu segala
apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah,
niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya…”
Surah Ibrahim (14): ayat 34
Allah cinta
kita! Cintailah Allah! Kita harus ingat matlamat hidup kita yang sebenar.
“ Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Surah Adz Dzariyat (51): ayat 56
Cinta Allah…adalah cinta agung!
Cinta Allah
tak terhitung di jari
Cinta Allah
tak terhitung di lautan luas
Cinta Allah
tak terhitung awan biru di langit
Cintai Allah
bahagia menanti di sana.
~ cerita cinta di ujana kehidupan...inshaa Allah...DIA permudahkan...;)